CT Scan
Apakah CT Scan itu?
Computer Tomography (CT) merupakan alat diagnostik radiologi yang menggunakan komputer untuk melakukan rekonstruksi data dari daya serap suatu jaringan atau organ tubuh tertentu yang telah ditembus oleh sinar X sehingga terbentuk gambar. Gambaran yang didapat menunjukkan detail dari organ, tulang dan jaringan lain. Prosedurnya sering disebut sebagai CT Scan.
Apa Kegunaan CT?
CT-Scan mampu mendeteksi secara dini dan menunjukkan lokasi tumor secara baik, serta dapat menentukan ukuran tumor dengan akurat. Hal ini sangat membantu dalam evaluasi pasien yang menjalani terapi atau operasi. sebagai teknik diagnostik yang penting, penggunaan CT scan telah meningkat pesat dalam 10 tahun terakhir ini.
CT scan digunakan untuk :
- Deteksi atau konfirmasi adanya pendarahan.
- Deteksi atau konfirmasi adanya tumor
- Memberi informasi tentang ukuran dan lokasi tumor
- pencerahan radioterapi dan operasi
- Memberi informasi tentang penyebaran kanker (metastasis)
- Memberi informasi tentang respon pengobatan
- Dapat mengetahui anatomi pembuluh darah dan kelainannya.
Persiapan apa yang dibutuhkan sebelum periksa CT?
Tidak semua pemeriksaan CT-Scan memerlukan persiapan khusus. Pada pemeriksaan CT scan kepala, pasien dapat datang langsung kebagian Radiologi. Pada pemeriksaan CT-scan yang menggunakan zat kontras (antara lain bagian dada, perut, pembuluh darah jantung dll), sebaiknya pasien tidah makan terlalu kenyang kurang lebih 6 jam sebelumnya untuk mendapatkan hasil yang optimal. Kontras dapat diberikan dalam bentuk oral, suntikan intra vena atau melalui anus. Pada pemeriksaan CT-scan yang memerlukan persiapan khusus, sebaiknya pasien menghubungi bagian Radiologi untuk petunjuk pelaksanaan dan penjadwalan pemeriksaan. Seluruh hasil laboratorium dan foto-foto sebelumnya sebaiknya dibawa pada saat pemeriksaan CT-Scan.
Apa yang terjadi selama pemeriksaan?
Pasien diminta berbaring diatas meja CT-Scan, lalu petugas mengatur posisi badan pasien bisa terlentang, tengkurap atau kesamping agar bagian tubuh yang akan diperiksa berada dalam posisi yang tepat. Meja kemudian akan digerakkan masuk ke dalam alat CT. Pasien akan mendengar suara dari mesin CT-Scan dan meja akan bergerak selama beberapa detik sampai pemeriksaan selesai. Kadang kala pasien diminta untuk menahan pernapasan sejenak agar mendapat gambaran yang lebih jelas. Selama pemeriksaan, pasien berada dalam pemantauan petugas. Lama pemeriksaan biasanya bervariasi antara 15-30 menit.
Setelah pemeriksaan selesai, pasien boleh pulang atau kembali ke ruangan bila sedang dirawart di rumah sakit. Pasien boleh makan dan minum seperti biasa, kecuali ada pemeriksaan lain atau pantangan yang dianjurkan oleh dokter. Setelah pemeriksaan dengan kontras, pasien sebaiknya minum air putih lebih banyak. Hasil pemeriksaan akan dibaca oleh dokter Spesialis Radiologi dan foto hasil pemeriksaan CT-Scan akan diberikan kepada pasien untuk dikonsulkan kembali ke dokter yang memeriksa sebelumnya atau langsung ke dokter yang merawat pasien tersebut.
Apakah ada resiko yang berkaitan dengan CT-Scan?
Resiko berupa radiasi, dimana radiasi yang dibutuhkan memang lebih besar daripada pemeriksaan rongten biasa. Tetapi menfaat dari pemeriksaan untuk mengetahui kelainan lebih besar dibandingkan jumlah radiasinya. CT sebaiknya tidak dilakukan pada wanita hamil. Pada wanita hamil, pemeriksaan CT-Scan tidak boleh dilakukan pada daerah kandungan, tetapi pada daerah kepala dan leher masih dimungkinkan (bila sangat diperlukan) dengan memberi perlindungan khusus pada daerah perut.
Kadang kala ada pasien yang alergi terhadap kontras yang digunakan, namun hal tersebut dapat diatasi. Pada anak-anak, disarankan selektif mengingat sel-selnya masih dalam masa pertumbuhan, dosis radiasi dari CT scan yang diberikan pada anak seminimum mungkin .
Prosedur CT scan atau metode diagnosis dengan menggunakan x-ray (Sinar X) juga mungkin saja menimbulkan risiko tambahan bagu pasien obesitas dan kelebihab berat badan. Karena orang dengan obesitas akan mendapatkan paparan radiasi lebih banyak daripada orang dengan berat badan normal karena memang membutuhkan dosis radiasi yang lebih besar untuk dapat menghasilkan gambar CT scan.